Kamis, 23 Februari 2012

3 Kenikmatan Yang Menjengkelkan

Tahukah ANDA kalau ada loh kenikmatan yang bisa membuat pelakunya merasa jengkel?
Pada postingan kali ini GW akan coba berbagi informasi tengtang kenikmatan yang menjengkelkan, sebab GW yakin hampir semua orang pasti pernah merasakannya.
Nikmat kok membikin jengkel? ya, orang yang akan melakuakannya akanmerasa jengkel kalo kenikmatan itu dilakukan di saat waktu yang tidak tepat dan orang itu menyadarinya....
Langsung aja ya GW jabarin deh apa aja sih kenikmatan yang menjengkelkan itu....


  1. BERSIN
Bersin adalah keluarnya udara semi otonom yang terjadi dengan keras lewat hidung dan mulut. Udara ini dapat mencapai kecepatan 70 m/detik (250 km/jam). Bersin dapat menyebarkan penyakit lewat butir-butir air yang terinfeksi. Sekitar 40.000 butir air seperti itu dapat dihasilkan dalam satu kali bersin. 
Bersin biasanya sering dihubungkan dengan penyakit influenza. Tetapi sebenarnya ini bukan hanya gejala penyakit influenza saja ini juga merupakan gejala penyakit pernapasan (misalnya rhinitis, dan selesma) Maka disarankan menutup mulut dan hidung ketika bersin dengan lengan baju atau saputangan untuk mencegah ingus dan partikel lainya keluar mengenai orang lain.
Apakah ANDA merasakan kenikmatan ketika ANDA bersin? pastinya ANDA merasakan kenikmatan itu,tapi bagaimana perasaan ANDA ketika ANDA sedang rapat dan ANDA bersin? pasti ANDA akan mersakan kenikmatan yang menjengkelkan itu..





        2. GATEL

ANDA pasti pernah merasakan gatal, baik karena binatang, alergi, cuaca atau hal lain. Untuk menghilangkan atau meredakannya, menggaruk biasa dilakukan. Lalu, tahukah Anda, dari semua area tubuh, bagian mana yang paling nikmat untuk digaruk? Jawabannya adalah engkel kaki. Hal ini menurut penelitian yang dilakukan tim dari Liverpool John Moores University, Inggris. Responden yang terlibat dalam penelitian dibuat gatal oleh tanaman cowhage. Hasilnya, jika dibandingkan dengan gatal pada lengan atau di bagian belakang tubuh, menggaruk engkel kaki adalah yang paling nikmat dan menyenangkan. Salah satu peneliti, Francis McGlone, menjelaskan ada alasan penting di balik penelitian ini. “Saya berasal dari latar belakang penelitian seputar rasa sakit. Saya tahu ada gatal yang bersifat kronis seperti juga sakit kronis yang merusak kualitas kehidupan. Dengan mengetahui secara spesifik saraf gatal, bisa jadi dasar pengembangan terapi obat untuk mengatasi penyakit seperti psoriasis dan eczema,” kata McGlone, yang seorang profesor saraf, seperti dikutip dari The Sun. Ia juga menjelaskan kalau menggaruk tidak akan menghilangkan rasa gatal yang kronis. Jadi, penderita gatal kronis akan merasa sangat tersiksa. Lalu, saat menggaruk dan rasa gatal hilang akan terasa nikmat. “Saat kita meredakan rasa gatal dengan menggaruk, kita akan merasakan kenikmatan. Ada alasan evolusi terkait hal ini,” kata profesor McGlone. Menurutnya, menggaruk sama seperti berhubungan seksual dan makan. Yaitu, semacam kebutuhan yang menyenangkan. “Seks adalah hal menyenangkan yang mendorong kita untuk bereproduksi. Makan juga menyenangkan. Begitu juga dengan menggaruk karena membuat kita mencari sumber gatal dan berusaha menghilangkannya,” ujar profesor McGlone.







      3. NGULET

Ngulet adalah bahasa jawa yg arti lainnya adalah , meregangkan otot-otot atau istilah senamnya “stretching” , kalo dalam bahasa inggris ngulet itu wake up wiggle sering dilakukan pas lagi jenuh mengerjakan tugas-tugas yg menumpuk .
GW kalo bangun tidur pertama yg GW lakuin iya itu, ngulet trus garuk-garuk kepala sama nguap dah .
menurut GW ngulet tuh kaya udah punya keenakan tersendiri ,otot kaya udah lega lagi .
bagaimana ya kalo ngulet itu bayar??









Karakter manusia yang unik

Ternyata Lucu juga yah kalo kita teliti.....


















Minggu, 12 Februari 2012

Tips Jadi Pekerja Yang Baik


Mungkin ANDA semua sudah tahu apa itu pekerjaan, tapi apakah ANDA sudah pernah merasakan jadi pekerja? And pabila anda seorang pekerja, apakah ANDA sudah jadi pekerja  yang baik?
Pekerja yang baik itu seperti apa sih? Mungkin itu yang jadi pertanyaannya.
Kalo menurut GW sih pekerja yang baik itu bukan berarti pekerja yang mampu menghasilkan pekerjaan dengan sempurna, tapi masih banyak lagi yang lainnya, mungkin diantaranya yaitu menghasilkan pekerjaan yang sempurna, memahami hak dan kewajiban seorang pekerja, mampu membedakan mana urusan pekerjaan dan mana urusan pribadi, mampu membagi waktu untuk pekerjaan dan keluarga, dan masih banyak lagi..
Dan untuk memenuhi itu semua haruslah punya trik dan cara tersendiri.
Diantara trik untuk menjadi pekerja yang baik mungkin akan GW sampaikan sedikit dari sekian banyaknya trik, mudah – mudahan apa yang akan GW sampaikan bisa bermanfaat bagi pembaca sekalian.
-          Nikmati pekerjaan
Dalam hal ini yaitu apapun pekerjaan yang kita kerjakan jangan pernah merasa sebagai beban kita, jadikan pekerjaan yang kita kerjakan itu sebagai teman kita dalam melewati waktu, sehingga apapun pekerjaan kita yang kita kerjakan akan selesai tanpa memperhitungkan berapa lama kita mengerjakannya.
-          Terima posisi apapun
Jika kita mendapat posisi atau jabatan yang tidak sesuai dengan latar belakang kita jangan langsung kita jadi merasa terbebani, tapi anggap posisi yang baru itu sebagai pendidikan kita secara gratis ( belajar sambil mendapat upah ), jika kita sudah menguasai posisi baru itu bukan berarti kemampuan yang sesuai dengan latar belakang kita akan hilang kan? Melainkan akan bertambahnya pengalaman dan kemampuan kita.
-          Jadikan keluarga sebagai penyemangat
Jangan pernah berfikir kalo keluarga itu adalah beban kita yang harus ditanggung, itu akan melemahkan konsentrasi kita dalam melaksanakan pekerjaan,tapi cobalah untuk berfikir bahwa keluarga adalah motivasi kita untuk melaksanakan pekerjaan, dengan begitu, kita bisa bekerja dengan tenang.
-          Jangan jadikan rekan kerja kita itu sebagai lawan
Mungkin dianatara kita masih ada yang berfikiran bahwa rekan kita itu lawan kita, sehingga kadang kita baik di depannya dan menyikut dibelakangnya, kalo kita masih berfikiran seperti itu maka bukan tidak mungkin kalo kita akan selalu mengawasi apa yang dia kerjakan, kalo seperti itu bagaimana kita akan berkonsentrasi dengan pekerjaan kita sendiri? Tapi cobalah kita berfikir kalau rekan kerja kita itu sebagai kawan kita, niscaya apa yang kita kerjakan itu akan lebih cepat selesai dengan hasil yang baik, dan jika kita mendapatkan kesulitan kita tidak akan malu untuk minta bantuan dari rekan kerja kita.
-          Jangan pernah meremehkan hasil kerjaan orang lain
Jika orang lain melakukan kesalahan pada pekerjaannya, bantulah teman kita itu, maka kita akan dianggap olehnya sebagi rekan kerja yang berwibawa, tapi sebaliknya, jika kita meremehkan atau bahkan menyalahkannya, maka kita akan dianggap oleh rekan kerja kita sebagai pekerja yang sok.


Mungkin itu dulu yang dapat GW sampaikan, kalo tulisan GW ada yang tidak sesuai dengan kenyataan mohon sekiranya dapat memberi masukan.